RSS

Jumat, 26 November 2010


Kriing..!!! lagi-lagi Gya bangun kesiangan. Seharusnya jam 8 dia udah harus ada di kantornya Pak Sony buat rapat. Tapi Gya malah bangun jam 8 kurang 10 menit. “Ahhh..!! terlambat.terlambat..!!!Oh My God…!!!  What must I do first..??!” Gya bener-bener bingung, dan nggak tahu apa yang harus duluan dia lakuin, mandi terus ganti baju atau langsung ganti baju tanpa mandi. Terpaksa Gya mandi ala “Princess Kucing.”  Sikat gigi, cuci muka, ganti baju dan langsung menuju kantor pake Vespa butut biru langit kesayangannya. 
“Maaf Pak…” Semua anggota rapat kontan tersentak kaget melihat pintu terbuka. “Ayo Gya cepetan..”pekik Pak Sony.  Rapat memang berjalan lancar, tapi tidak bagi Gya yang berkali-kali datang terlambat.
Ketika langkah Gya akan berjalan pulang, panggilan keras di telinganya memanggil. “Gya, jangan pulang dulu..!!” Dengan sigap Gya memutar tubuhnya berbalik. Seorang lelaki tinggi berperawakan kurus, dan berkulit putih menawarkan sebungkus nasi goreng. Ya, itu memang sahabat Gya. Namanya Alan, anak seorang pengusaha kaya yang sukses. “Lama kita nggak makan bareng loh..!! kangen aku..” “Sama, aku juga Gy. Emang kamu hari-hari ini kemana to..??” “Nggak, cuma ada kerjaan dikit yang buat aku harus lembur di rumah.”  “Mmm…kalau mau aku bisa bantuin loh..” “Thanks ya..!! You are The Best Bestfriend that I Have, you know…” Gya berdecak. Jarang sekali Gya makan bareng temennnya. Karena kebanyakan waktu dia habisin di rumah, memang inilah konsenkuensi kerja mandiri. 
***

Sabtu, 20 November 2010

PertemuaN KeduA

INGATAN

“Boring..!!” Satu kata yang cuma ingin diucapkan Gya sekarang. Makan malam di Rumah Makan Inggil sendirian.” Bayangkan aku makan di sebuah restoran sendirian. Tanpa seorang teman pun. Aku bisa mati kalau begini terus, pagi bangun meyiapkan makanan sendiri, siang kerja full tanpa makan siang, pulang malem, makan malem di restoran sendirian juga. Pecel Terong dan Jus Lemon pesenanku belum kunjung datang juga. Penat..!!!”keluh Gya dalam hati. “Permisi..!!” sesosok pria putih tampan mengangetkanku. “Ibu lagi sendirian juga kah malam ini?” Apa dia sebut aku Ibu, sebegitu tuakah aku?? “Mm…kebetulan ia, kenapa ya mas..?? “ “Kebetulan saya juga, boleh tidak saya satu meja dengan Ibu..??” “Oh it’s okay..!!” jawab Gya semangat. “Kenalkan nama saya Merv..” “Gya..” Tiba-tiba mataku terpacu pada bet nama di bajunya, di sana tertulis “Merv Elon M. ” Aku bertanya-tanya kembali tentang nama belakangnya yang disingkat, “M”. Apa ya kepanjanganya. Nama itu sangat familiar denganku. Seperti My First Love-ku dulu. Hmmm..tapi itu nggak mugkin.

Kami berdua tidak merasa canggung saat mengobrol, seperti orang pada umumnya. “Kerja di mana?” “Dulu di Estate, bikin-bikin model rumah gitu. Kalau sekarang aku coba kerja sendiri. Dan sekarang juga lagi coba-coba bikin novel sih, sama pingin bikin Butik kecil-kecilan.” “Kamu arsitek..??” “Seratus..!!”jawabku sambil melahap sesendok nasi penuh dengan terong di atasnya. “kalau kamu..??” “Aku? Kalau aku sih cuma nglanjutin usaha papa, di bidang sablon.” Gya tergelak, diam membeku terbawa kata-kata Merv. Ternyata benar Merv anak pengusaha sablon, Her First love. “Oh,,…” Gya tergagap-gagap.
Mungkin sudah menjadi takdir, jika masa lalu harus kembali ke pelukan kita. Tapi, tidakkah ini akan menjadi cerita yang seru..?

Minggu, 13 Juni 2010

Racikan Penyelamat
Oleh : Felix Stefani

Hiduplah seorang Perempuan yang cantik rupawan dan baik hatinya, namanya Cicilia. Biasa dipanggil Cicil, ia adalah seorang peracik obat hebat yang hidup di hutan Kerajaan Harmony. Jarang sekali orang tahu tentang keberadaan dirinya, kecuali beberpa orang miskin yang ikut tinggal bersamanya.  Bekerja keras untuk bertahan hidup sudah menjadi makanan sehari-harinya. Sejak keputusannya tiga tahun yang lalu, Cicil hidup di hutan untuk melakukan penelitian tentang berbagai penyakit. Tetapi tidak satu orang pun yang perduli pada ap yang dilakukannya, banyak orang menganggap dia sudah gila.
Suatu hari Pangeran Leonard ahli waris tunggal kerajaan jatuh sakit, di seluruh tubuhnya gatal lalu tumbuh benjolan-benjolan kecil bewarna merah dan putih, bahkan suhu badannya pun ikut naik. Raja dari Kerajaan Harmony bingung setengah mati, karena tabib Istana yang paling hebat pun tidak dapat menyembuhkan putranya yang malang. “Yang Mulia, hamba hanya bisa memberi racikan obat yang sederhana ini.” “Apa..??? Dinda Ratu perlukah daku ..” belum selesai Raja berbicara, Ratu sudah menyelanya. “Sudah saatnya rakyatku tahu akan hal ini. Mungkin ada di antara mereka yang dapat meneymbuhakan Leonard.”
“Sudah beberapa hari ini Pangeran Leonard jatuh sakit. Tapi tidak satu pun tabib hebat yang dapat meneymbuhkannya. BAGI SIAPA SAJA YANG DAPAT MENYEMBUHAKAN PANGERAN, JIKA DIA LAKI-LAKI AKAN DIJADIKAN SAUDARA LAKI-LAKI PANGERAN DAN BERHAK MEMEGANG SETENGAH KEKUASAAN KERAJAAN. JIKA DIA SEORANG PEREMPUAN, IA AKAN DIJADIKAN ISTRI PANGERAN DAN BERHAK MEMEGANG SEBAGIAN WARISAN RAJA. DAN SELURUH PERMINTAANNYA AKAN DIKABULKAN.”teriak seorang prajurit kerajaan di tengah kerumunan banyak orang.  Keputusan Raja ini terdengar sampai telinga Cicilia bahkan sampai ke Kerajaan lain.
Seorang Putri bernama Adelia dari Kerajaan Simfony yang sangat mencintai Pangeran Leonard, berusaha menggunakan kesematan ini. Ia juga memerintahkan pengawalnya untuk mencari tabib paling hebat di negeri itu.
Cicilia sangat senang mendengar pengumuman Raja. Penyakit Pangeran sesuai dengan penelitiannya saat itu. Ia berusaha meracik obat untuk Pangran, mungkin bila berhasil ia hanya ingin agar Raja membiayai penelitiannya . Dalam sehari Cicilia dapat meyelesaikan penelitiannya. Saat dalam perjalanan menuju Istana, ia terhenti. Terhenti oleh Pengawal Putri Adelia yang ingin mencuri racikan obat tersebut. Cicil ingin melawan, tapi apa dayanya??  
Sesampainya di Istana, Putri Adelia memvberikan racikan obat itu kepada Pangeran Leonard.  Bukannya malah sembuh, keadaan Pangeran semakin parah. Ternyata Putri Adelia membawa racikan obat yang salah. Dengan terpaksa Raj memasukan Adelia ke dalam penjara Kerajaan Harmony. Beberapa lama kemudian, Cicilia datang ke Istana. Tapi ia sedikit tidak disambut baik oleh Raja, karena Raja takut racikan obat Cicilia juga salah. Tapi Cicilia mencoba meyakinkan Raja, Ia bahkan bersumpah jika penyakit pangeran bertambah parah nyawanya sebagai ganti. Ternyata benar, setelah Pangeran meminum Racikan istimewa dari tangan Cicilia ia kembali sehat. Suhu tubuhnya turun, benjolan-benjolan kecil yang di kulitnya poun hilang. Benar-benar suatu keajaiban. “Raja tabib semua yang kau kehendaki akan daku kabulkan, dimana ini sebagai ucapan terimakasih kami..”ucap Raja. Tiba-tiba Pangeran Leonard menyela, “Hai adinda yang cantik rupawan. Bersediakah Dinda menikah denganku?” Cicilia bingung, tapi ia tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hidup bukan semata-mata hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk orang lain. “Hambamu ini ingin agar Paduka Raja lebih memerhatikan kepentingan rakyat kecil.. Serta jika Raja bersedia, daku ingin Paduka membantu dan mendukung hamba melakukan penelitian beberapa penyakit mematikan yang mungkin akan terjadi suatu hari nanti. Dan unuk tawaran Pangeran Leonard, maafkan hamba, sekali lagi maafkan. Hamba masih punya banyak tugas di luar sana, bukan hanya berada di Istana ini mendampingi Pangeran. Sekian dari segala permohonan hamba. Terimakasih Paduka, terimaksih Pangeran Leonard.” Raja, Ratu, dan Pangeran Leonard terharu mendengar perkataan Cicilia. Sekarang Kerajaan Harmony kembali menjadi tentram dan aman. Dan Putri Adelia tetap bertahan di penjara sampai akhir hayatnya..


29 Maret 2010

Selasa, 15 Desember 2009

A Beautifull Mess

You've got the best of both worlds
You're the kind of girl who can take down a man,
And lift him back up again
You are strong but you're needy,
Humble but you're greedy
And based on your body language,
And shoddy cursive I've been reading
Your style is quite selective,
though your mind is rather reckless
Well I guess it just suggests
that this is just what happiness is

Hey, what a beautiful mess this is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you write
Kind of turn themselves into knives
And don't mind my nerve you could call it fiction
But I like being submerged in your contradictions dear
'Cause here we are, here we are

Although you were biased I love your advice
Your comebacks they're quick
And probably have to do with your insecurities
There's no shame in being crazy,
Depending on how you take these
Words I'm paraphrasing this relationship we're staging

And what a beautiful mess, yes it is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you say
Kind of turn themselves into blades
And the kind and courteous is a life I've heard
But it's nice to say that we played in the dirt
Cause here, here we are, Here we are
Here we are

We're still here
What a beautiful mess, this is
It's like taking a guess when the only answer is "Yes"

Through, timeless words and priceless pictures We'll fly like birds not of this earth

And tides they turn and hearts disfigure
But that's no concern when we're wounded together

And we, tore our dresses and stained our shirts
But its nice today. Oh the way it was so worth it.

Sabtu, 21 November 2009

Laki-Laki Misterius



Malam itu aku melihat seorang remaja laki-laki sedang asyik bermain-main dengan sepedanya. Siangnya aku melihatnya sedang melukis di taman kota. Sorenya aku melihatnya sedang memotret lukisan alam di hutan kota. Ya, akhir-akhir ini aku melihatnya. Aku tidak mengenalnya, tapi sudah 4 bulan dia melakukannya terus berturut-turut tanpa mengubah urutan kegiatan. Sebenarnya hanya setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu aku melihatnya. Karena hari-hari itu hari dimana aku les bahasa inggris. Setiap aku berangkat menuju tempat lesku aku selalu melewati tempat ia bermain-main menekuni hobinya, yaitu  di depan sebuah perumahan, taman kota, dan hutan kota. Awalnya aku menganggap ini hal biasa, tapi tidak ketika aku terus memperhatikannya. Di mana beda waktu aku melihat, beda tempat juga dia berada.

***


Siapa sebenarnya dikau laki-laki yang misterius? Sebenarnya dirimu yang memasuki alam hidupku atau diriku yang memasuki alam hidupmu. “Sher!” panggilan mamaku menghamburkan susunan lamunanku yang sudah tersusun rata. “Ia, apa Ma?” balasku. “Sayang, anak teman mama ada yang mau dikirim ke luar negeri loh. Tau nggak kenapa?” “Memang kenapa Ma?”  “Dia pinter banget nggambar. Apa pun  dia bisa. Tapi yang kali ini dia dikirim karena mau ikut lomba bikin poster internasional.” “Terus Ma, apa hubungannya sama aku. Mama mau aku ikut lomba poster internasional itu maksudnya?” “Ya, enggak lah sayang. Kebetulan kan kamu juga mempunyai bakat menggambar yang cukup besar. Mama mau kamu ketemu Julio anak temen mama, mungkin kamu bisa belajar banyak dari dia?” “Ahh, mama ada-ada aja.”




Memangnya Julio itu sehebat apa sih? Aku terus memikirkannya, tapi itu semua nggak penting. Yang penting sekarang anak laki-laki misterius itu. Setelah beribu-ribu pemikiranku, mungkin lebih baik aku mengikuti kemana pun anak itu pergi. Hari pertama yaitu Selasa di awal bulan November. Aku menyuruh Papa untuk tidak mengantarku ke tempat les.  Hari ini dia sedang bermain meloncat-loncatkan sepedanya di sepan sebuah rumah mewah. Waow! Ini sangat luar biasa, aku dapat melihatnya dari jarak yang cukup dekat. Rambut hitamnya yang sedikit panjang, kulitnya yang putih, hidungnya yang lumayan mancung, poros mata tajamnya, serta gaya berpakaian santai yang sangat unik. Sangat menggambarkan seorang cowok yang sangat cool..!! Berhari-hari aku memperhatikannya tanpa pernah menyapanya.Melihatnya bermain sepeda, menggambar sebuah pohon, dan memotret bunga-bunga di pohon. Semua yang dilakukannya sangat berhubungan dengan seni. Ini cowok yang kucari-cari, sama denganku pecinta seni sejati. Tapi hatiku mendadak ciut ketika mencoba berkenalan dengannya. 

***


Di sore hari yang dingin, dimana saatnya aku melihatnya membawa kamera. Ia hilang begitu saja. Ini sangat aneh, tidak seperti biasanya. Tiba-tiba sebuah tangan panas menyentuh pundaku dari belakang, lalu berkata dengan angkuhnya “Sebenarnyaa apa sih maumu? Mau kenalan?”tanyanya sambil marah. Tenyata dia anak laki-laki misterius itu. “Eh..eh…enggak kok…” “Please ya jangan ikuti aku lagi! Aku bosen tau gak kamu ikutin terus, rasanya gak nyaman. Emang nama kamu sapa?” “Sherrlly..…” Lalu anak laki-laki itu pergi meningalkanku, “Heii, nama kamu siapa?” Dia hanya memalingkan wajahnya dan berlari sambil membawa kamera kesayangannya. Ini adalah kejutan yang sangat luar biasa. Dia menyapaku. Keesokan harinya kucoba untuk menghampirinya, tapi tidak kutemukan. Di perumahan, taman dan hutan kota juga tak ku temukan. Dimana dia? Daripada menunggunya sampai keriting, mendingan aku pulang. Saat akan memasuki rumah, kulihat ada banyak sekali pasang sepatu di halaman. Memangnya siapa yang datang? Paling-paling mereka temen-temen mama and papa. Kucoba mengintip pintu masuk rumahku. “Sayang!” seru mama. “Ini loh Julio yang mama ceritain.” Apa? Julio? Dia kan anak yang laki-laki misterius itu.  Haahh… aku nggak percaya. Baru saja kemarin sore dia marah-marah. Mendadak aku jadi patung. Tiba-tiba Julio mengulurkan tangannya, ya terpaksa aku menerimanya. Dan kita kenalan. Aku juga menyalami mamanya Julio, dia orang yang sangat cantik dan kelihatan pintar.  Kelihatannya Julio mirip mamanya deh..!!

***

Aku masih enggak percaya! Makannya tadi waktu aku coba nyari dia nggak ketemu. Gimana mau ketemu? Sekarang dia ada di rumahku!

***

Malam itu, Julio mengajakku berbicara di halaman luar. “Maaf ya, buat yang kemarin.” Serunya. “Aku yang seharusnya minta maaf, karena ngikutin kamu tiap hari. Aku Cuma penasaran aja sama kamu. Abis kamu gak pernah ngubah jadwal kegiatan sehari-harimu. Setiap hari kamu melakukan hal yang sama. Kamu itu cowok unik, satu-satunya cowok yang bisa buat aku ngorbanin waktu lesku. Padahal les bahasa Inggris tu juga hobiku loh.. “ belum sempat ku selesai berbicara, dia sudah memotong. “Bukan kamu yang ngikutin aku, tapi aku yang ngikutin kamu. “  Ternyata dugaanku selama ini salah, ternyata dia udah lima bulan ngikutin aku. Tanpa sengaja dia pernah ngelihat aku di sekolah. Dan mulai tertarik denganku pada pandangan pertama.

***

Sekarang aku baru tahu. Ternyata sesuatu yang kita rasa sangat jauh, sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita tanpa kita sadari.

Kamis, 12 November 2009

Plain White T's 1, 2, 3, 4

1, 2, 1, 2, 3, 4

Give me more lovin’ than I’ve ever had
Make it all better when I’m feelin’ sad
Tell me that I’m special even when I know I’m not

Make me feel good when I hurt so bad
Barely gettin’ mad, I’m so glad I found you
I love bein’ around you
You make it easy, it’s as easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you

Give me more lovin’ from the very start
Piece me back together when I fall apart
Tell me things you never even tell your closest friends

Make me feel good when I hurt so bad
Best that I’ve had, I’m so glad that I found you
I love bein’ around you
You make it easy, it’s as easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you
I love you

You make it easy, it’s easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you
I love you

1, 2, 3, 4
I love you
I love you

Selasa, 03 November 2009

Adelaide Sky

I need to know what's on your mind
These coffe cups are getting cold
Mind the people passing by
They don;t know I'll be leaving soon

I'll fly away tomorrow
It's far away
I'll admit the cliche
things won't be the same without you

I'll be looking at my window
seeing Adelaide sky
would you to be kind enough to remember

I'll be hearing my own foot steps
under Adelaide sky
would you to be kind enough to remember me






I'll let you know what's on my mind
I wish they've made you portable
Then I'll carry you around and round
I bet you'll look good on me

I'll fly away tomorrow
It's been fun
I'll repeat the clich?
Things won't be the same without you

I've been meaning to call you soon
But we're in different times
You might not be home now
Would you take a message
I'll try to stay awake
And fight your presence in my head